Purwakarta

Purwakarta

Kota ini terletak tak jauh dari Jakarta. Sekitar 95 kilometer. Saat tol Cipularang belum dibuka, kota inilah alternatif lain dari Jakarta menuju Bandung, selain jalur Puncak. Meski demikian sejumlah tempat tetap saja dikunjungi pelanggannya yang sengaja melewati Purwakarta. Ayam goreng kampung, simping yang renyah hingga sate maranggi yang lezat itu rupanya selalu membuat lidah kangen untuk kembali. Ayo kita cicipi hidangan Purwakarta.

RM soto sadang
    Ini nama soto yang kondang di Purwakarta. Awalnya, di tahun 80-an, rumah makan ini berlokasi di samping bawah jembatan yang menghubungkan Purwakarta ke arah Cikampek, melalui daerah Sadang. "Namun sejak bulan Agustus 2002 kami buka satu lagi dengan lokasi yang lebih mudah disinggahi," jelas Sugeng (26 th), yang membantu mengelola usaha ini.


    Pemiliknya sendiri adalah H. Charli Suherli dan Ny. Mimi Rasmiati. Lokasi Baru ini terletak di jl Veteran no. 12, telp (0264) 208691. Lokasi parkirnya luas dan kapasitas pengunjungnya pun cukup banyak. Mampu menampung lebih dari 100 pengunjung ditambah 5 lokasi lesehan di bagian belakang.
    Soto Sadang ada beberapa pilihan isi. Di antaranya ayam, babat, daging, kaki sapi (kikil), buntut atau campur. Nah, kuahnya pun juga bisa dipilih. Mau yang bening atau bersantan. Harganya berkisar antara Rp 16-17 ribu per mangkok. Disajikan dengan taburan daun bawang dan bawang goreng, bersama acar dan sambal sebagai pelengkapnya. Rasa kuahnya sedikit berbeda. Yang bening rasa kaldu, sedangkan yang santan terasa lebih gurih. Tinggal selera Anda saja yang menentukan.
 

    Selain soto, terdapat sejumlah menu pilihan lain, seperti gulai, sate kambing, cah kangkung, ikan bakar/ goreng, ayam hingga seafood. Ada juga sejumlah lauk goreng seperti ayam kampung, babat, usus, ati ampela, empal, kalilipa (limpa), hingga paru goreng.
    Untuk minuman, terdapat aneka jus yang menarik. Baik rasa, maupun namanya. Sebut saja jus Valentine, Lolypop, Mayerling, Venezia, Kawah Hijau, Sweet Monica, Sky Garden, dan masih banyak lagi. Jus ini dibuat dari aneka buah seperti sirsak, melon, markisa, jeruk nipis, jeruk peras, timun, semangka, apel, nanas, tomat, kelapa, avokad, kacang, pepaya hingga campuran sirup duren, sirup merah hingga sirup moka. Anda tinggal pilih sesuai selera. Harga jus ini rata-rata 8 ribu pergelas.
    Rumah makan ini buka setiap hari selama 24 jam. "Soalnya jalan ini lulu merupakan akses utama menuju pintu tol Cikampek," jelas Sugeng.
    Dengan dibukanya jalan tol Cipularang, otomatis akses jalan veteran ini menjadi berkurang. "Omset kami pun lumayan merosot," jelasnya.
    Maka dibukalah cabang Soto Sadang di Rest Area, berlokasi di KM 57,7 jalan tol Jakarta—Cikampek.


Sate maranggi Cibungur

    Ini tempat yang patut disinggahi jika Anda hendak menuju Cikampek. Lokasinya searah dengan Soto Sadang, tepatnya di JI. Raya Cibungur. Anda tinggal melaju terus ke arah pintu tol Cikampek hingga ke kawasan hutan Jati. Tak perlu khawatir karena hutan jati ini sangat ramai. Nah, lokasinya ada di kanan jalan jika Anda dari Purwakarta. Jaraknya hanya sekitar 2 km lagi menuju pintu tol.
  

    Menu utamanya jelas sate. Namun jika Anda menyantapnya tanpa bertanya-tanya, mungkin akan menyangkanya sate sapi. "Padahal sate ini pakai kambing," jelas Ny. Yeti (39 th), yang memulai usaha satenya sejak tahun 1990.
    Sate ini memang tak beraroma kambing sama sekali. "Asal tahu cara mengolahnya, tak akan bau kambing," imbuhnya.
    Sate disajikan di atas piring, lengkap dengan sambal. Sambal­nya terbuat dari irisan cabai dan tomat yang diiris lebar dalam jumlah cukup banyak."Cara menikmatinya, letakkan sate di atas sambal, lalu disiram kecap manis dan dicampur aduk," ujar Yeti sambil mencontohkan.
    Jika suka, boleh bubuhkan jeruk nipis. Rasanya sungguh lezat dan empuk. Apalagi dinikmati dengan nasi mengepul. Hm.. nikmat! Seporsi, isi 10 tusuk harganya Rp 10 ribu.
  

    Jika tak suka kambing, Anda bisa pilih menu lain. Ada ikan gurame bakar dan ayam bakar. Ikan gurame ini sebenarnya lebih tepat disebut ikan panggang. Karena ikan ini dipanggang di atas bara dengan dialasi daun pisang. "Jadi ikan tidak gosong, namun matang sampai ke dalam," jelas Yeti.
    Rasanya tak kalah nikmat dengan sate. Harga seekornya antara Rp 30-50 ribu per ekor. Tergantung ukurannya. Selain itu juga terdapat aneka hidangan lain seperti sop kambing, sop sapi, soto, karedok, gado-gado, sayur asem sampai mi bakso. "Yang lain itu dagangan saudara saya," imbuh Yeti.
    Lokasi berjualan ini memang menjadi usaha keluarga. "Dulu dimulai oleh ayah saya, H. Rasta, dengan berdagang es kelapa muda pada tahun 1975," terang wanita yang baru saja memiliki cucu pertama ini.
    Kedai ini mulai terangkat dan menjadi besar ketika ia mulai berdagang sate di tahun 1990. Lama-kelamaan, semua kakak dan adiknya pun ikut berjualan menu lain. Tak heran nama H. Rasta memang lebih dikenal oleh masyarakat setempat karena jauh lebih lama berdagang di sini.
    Kedai ini terbuka dan ber­batasan langsung dengan hutan jati. Suasananya cukup nyaman dan luas. Mampu menampung lebih dari 100 pengunjung. "Kalau bulan puasa, nggak sedikit yang sampai gelar tikar, lo," terang wanita yang dibantu 60 karyawan ini.
    Buka setiap hari sejak pukul 8 pagi hingga 6 sore. Khusus akhir minggu, Yeti membuka warungnya hingga pukul 8 malam.
    Sehari berdagang, Yeti mengaku menghabiskan 200 ekor ayam, 2 kuintal ikan, 50 kilogram daging kambing dan 5 kuintal beras. lstimewanya, sajian di kedai ini relatif cepat. Tak sampai 5 menit, hidangan sudah tersaji di meja. "Ini memang tujuan kami agar pengunjung tak berlama-lama menahan lapar," imbuh anak ke-3 dari 5 bersaudara ini.

Surabi kedai Koka


    Meskipun usianya belum genap 1 tahun, serabi racikan kedai ini layak untuk dicicipi. Selain teksturnya lembut, rasa serabinya jugs gurih. "Adonannya kami buat dengan bahan tepung terigu, tepung beras dan kelapa," jelas Cecep (27 th), seorang karyawan Kedai Koka.
    Secara umum, hidangan ringan di kedai ini ada 3 jenis, serabi asin, manis, dan pisang bakar. Untuk serabi asin l pilihan toppingnya ada oncom, oncom spesial, telur, telur keju, ayam, ayam keju, sosis, telur keju spesial, dan masih banyak lagi.
    Untuk yang manis, Anda bisa memilih aneka per­paduan kinca, susu, keju susu, cokelat, dan spesial. Yang menjadi favorit adalah oncom spesial berupa serabi dengan taburan oncom di atasnya, lalu diberi saus yang agak pedas. Perpaduan oncom dan sausnya sungguh lezat. Favorit lainnya adalah serabi keju cokelat susu. Harga serabi ini berkisar antara Rp 1.000-5.500 per buah. Disajikan dalam piring kecil, lengkap dengan pisau dan garpu untuk menikmatinya.


    Jika belum terasa kenyang, ada juga pilihan menu yang berat. Seperti aneka seafood, nasi goreng, mi goreng, gulai kambing, kentang goreng, sosis, omelet, capcay, hingga aneka steak. Ada sirloin, tenderloin, T-Bone, chicken, hingga olahan daging sapi seperti beef teriyaki.
    Kedai ini terletak di JI. Tugu Pahlawan no. 2. Telp (0264) 7001421. Buka setiap hari sejak pukul 8 pagi hingga 12 malam. Kedai ini kapasitasnya lebih banyak saat malam, karena memanfaatkan pelataran sebuah apotek di sebelahnya yang sudah tutup. "Dalam sehari, setidaknya 50 kilogram beras kami butuhkan untuk campuran adonan serabi," jelas Cecep.

Aneka pepes RM Ani


    Buat penyuka pepes, rumah makan inilah yang patut dikunjungi. Lokasinya  memang agak jauh, sekitar 8 km dari kota purwakarta, menuju arah bendungan Jatiluhur. Tak sedikit masyarakat yang hendak atau usai berwisata ke bendungan, menyempat­kan diri untuk mampir menikmati pepes buatan Ny. Ani.
    Dulunya sebenarnya usaha kami adalah toko kelontong," jelasnya.
    Lalu banting setir ke kedai makan, hingga akhirnya menjadi spesialis menu pepes. Saat Anda memasuki ruangan, deretan piring berisi menu pepes langsung terhidang di depan mata. Lengkap dengan papan-papan kecil bertuliskan jenis pepesnya. Ada jambal, teri, lele, ikan mas, peda, ampela, oncom, belut, telur ikan, jamur, gurame dan ayam. Disajikan bersama lalapan, dan dua jenis sambal. Ada sambal terasi dan uleg (mentah). Dua-duanya sama lezat dan pedas. Pepes ini dijual rata-rata dengan harga Rp 6-7 ribu.
  

    Selain pepes, ada menu lain berupa ayam bakakak bakar. Harga per ekornya berkisar antara Rp 25-40 ribu, tergantung ukurannya. "Namun yang sering dicari pengunjung adalah pepes jamur, teri dan jambal," terang Ny. Ani. Untuk minuman, tersedia kelapa muda yang segar dan aneka jus buah.
    Kedai berkapasitas pengunjung 50 orang ini, buka setiap hari dari pukul 7 pagi hingga 8 malam. Lokasi tepatnya ada di JI. Ir. H. Juanda No. 2. Telp (0264) 210978. Jaraknya sekitar 1 km dari Wisata Bendungan Jatiluhur.

Ayam goreng kampung dadakan sajolna


    Soal ayam kampung goreng, Anda dijamin takkan kecewa dengan sajian khusus kedai ini. Ayamnya memang berukuran agak kecil, namun rasa manis dan gurihnya benar-benar ayam kampung asli. "Kalau ayamnya besar, belum tentu seenak ini jika dimasak," jelas Ny. Mimin (55 th), pemilik sekaligus koki kedai ini.
    Ayam ini disajikan dengan sambal dadakan."Jadi ayamnya digoreng dadakan, sambalnya pun diulek dadakan," ujar Ny. Mimin soal istilah dadakan di kedainya.
    Disajikan bersama lalap dan nasi hangat. "Padahal awalnya warung saya cuma jualan menu biasa," jelas wanita yang memulai usahanya sejak tahun 1982 ini.
    Lama kelamaan, ia tak sanggup lagi memasak berbagai jenis menu. "Lalu saya khususkan menjadi menu ayam saja," imbuhnya.
    Awalnya, ia menggunakan ayam pedaging. Namun lama-kelamaan ia beralih menggunakan ayam kampung. "Soalnya lebih gurih dan asli rasa ayamnya," imbuh ibu 2 anak ini.
    Ayam ini bisa dibeli potongan seharga Rp 6.500 atau utuh dengan harga Rp 26 ribu, lengkap dengan kepala, ceker, sampai ati ampelanya. Jika kurang, masih ada menu lain seperti tahu, tempe, ikan asin peda, petal, jengkol, sayur asem, karedok, lotek, sampai pencok leunca.
    Semua resep masih dikelola sendiri oleh Ny. Mimin. "Saya mulai masak usai subuh, jam 5 dinihari," jelasnya.


    Tak sedikit yang mengajaknya bekerja sama. Namun ia belum tertarik. "Soalnya saya takut resepnya ditiru, lalu saya ditinggalkan," ujarnya.
    Sejumlah pejabat  hingga artis pun kerap mampir dikedainya yang sederhana ini. Kedainya sendiri berkapasitas 80 pengunjung plus 3 tempat lesehan di bagian belakang.
    Untuk mencicipinya, Anda bisa datang ke JI. Letjen Basuki Rahmat 157, tepat sebelum jembatan yang menuju arah Jatiluhur. Buka setiap hari sejak pukul 7 pagi hingga 5 sore. Namun sebaiknya Anda datang pagi hari jika masih ingin kebagian ayam gorengnya. "Kadang usai jam makan siang, ayam sudah habis," ujarnya.
    Padahal tak kurang 150 ekor ayam disiapkan Ny. Mimin setiap harinya.

Peuyeum bendul


    Soal peuyeum, tak hanya Bandung yang punya. Purwakarta pun rupanya punya peuyeum Bendul. Dijual di sepanjang Jalan Raya Bendul. Dari Purwakarta, sekitar 15 km ke arah Bandung. Di sepanjang 1-2 km bagian jalan raya inilah, Anda akan menemukan dertan kios-kios yang menjual peuyeum dengan cara digantung
    Rasanya manis dan lebih padat. Berbeda dengan peuyem Bandung yang sedikit berair. Bedanya ternyata pada proses pemeraman di dalam keranjang bambu beralas daun pisang. "Kalau peuyeum Bandung biasanya 2 malam, kalau peuyeum Bendul hanya 1 malam. Lalu digantung sampai matang," jelas Ny. Yoyo (55 th), yang sudah berjualan sejak tahun 1992 itu.
    Peuyeum ini akan matang dalam 2 hari. Jika ingin lebih manis, biarkan sampai 3-4 hari. Dijual dengan harga cukup murah, Rp 3 ribu satu kilogramnya. Dalam seminggu, setidaknya ia membuat 360 kilogram peuyeum. "Seminggu, kami membuat 3 kali. Sekali membuat menghabiskan 120 kilogram peu­yeum," jelasnya.
    Prosesnya lumayan panjang. Singkong yang telah dikupas dicuci hingga bersih. "Jika tidak bersih, nanti rasanya asam," imbuhnya.
    Singkong ini lalu direbus hingga terapung lalu didinginkan hingga dingin betul. Selanjutnya diberi ragi dan diperam dalam keranjang.
    Kedainya sendiri buka setiap hari sejak pukul 7 pagi, hingga 10 malam. "Selain itu juga ada colenak," jelas wanita yang dibantu kedua putrinya ini.
    Colenak adalah olahan peuyeum yang dikukus/dibakar kembali, lalu diberi gula merah, kacang tanah, dan kelapa.

Simping kaum


    lnilah oleh-oleh khas Purwakarta. Simping, cemilan pipih, berbentuk bulat, dan sangat renyah. Bahan utamanya terbuat dari campuran tepung terigu dan tapioka yang dibentuk    adonan, kemudian dipanggang dengan alat khusus.
    Di kota ini, wilayah kaumlah pusatnya. Ada sejumlah kedai yang menjualnya disepanjang jalan ini. Salah satunya berlabel Simping Kaum "Anda", milik Hj. Enen Komariah. "Ada 9 rasa yang kami jual," jelas Ny. Nur Badriah (56 th), yang membantu usaha ini.
    Tersedia rasa pandan, nangka, cabai, bawang, udang, keju, kencur, pisang dan susu. Dijual dengan harga rata-rata Rp. 3.000 — 3.500 per bungkus.
    Tersedia juga yang ukurannya lebih tebal dengan harga Rp 4 ribu untuk kemasan kecil, atau Rp 7.500 kemasan besar. Selain itu juga tersedia gapit. Gapit tak jauh berbeda dengan simping, namun adonannya ditambahkan gula merah. Pilihan rasanya ada dua, jahe dan wijen. Juga tersedia semprong rasa jahe.
    Kedai ini buka setiap hari sejak pukul 8 pagi hingga 8 malam. Lokasi tepatnya ada di JI. Mr. Dr. Kusuma Atmaja no. 34. Telp (0264) 209559.

RM. Hj. Ciganea


    Ini kedai makanan khas sunda yang tak kalah sohor. Lokasinya di JI. Veteran no. 138. Telp (0264) 208409. Dari Purwakarta, arahnya menuju ke Cikampek. Meskipun nuansa dan menunya kental dengan atmosfir Sunda, namun penyajiannya cukup mengundang senyum. Pasalnya, semua hidangan akan langsung disajikan dengan piring bertumpuk, ala resto padang. "Memang beginilah gaya penyajian kami," jelas Muzani, salah seorang karyawan.
    Selain lebih praktis, menurutnya, pelayanan juga bisa dilakukan lebih cepat. "Jadi pengunjung tak perlu menunggu lama," imbuhnya.
    Jadi, begitu Anda datang, akan ditanya jumlah orang yang akan bersantap. Lalu dipersilakan duduk di meja yang dipilih. Selanjutnya, parade hidangan menggiurkan pun mulai berdatangan. Ada ikan mas goreng, pepes ikan mas, babat/usus goreng, sayur asem, cah kangkung, hingga cah selada air.
    Menu khas Sunda pun semakin terasa saat piring-piring berisi karedok dan pencok leunca disajikan.,
Selain itu, terdapat menu lain seperti nasi goreng dan minuman aneka jus buah.
    Semua hidangan ini ten­tunya disertai sambal dadak yang lezat. Sambal 1;1 terasi mentah yang sangat cocok untuk cocolan ikan goreng,tahu, tempe hingga petal goreng/bakar. Hidangan ini per porsi dijual dengan kisaran harga Rp 3 ribu-15 ribu. Kedai ini buka setiap hari sejak pukul 06.30 hingga pukul 21.00. Kapasitas pengunjungnya lumayan besar, mampu menampung 100 pengunjung

Saat ini belum ada rating dan review untuk resep ini.

Buat Review dan Rating Artikel Purwakarta

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, kolom yang harus diisi ditandai *