Kangkung

Kangkung

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.)  Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair. Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis daun lebar dan daun tirus.

Hampir keseluruhan tanaman muda dapat dimakan. Karena kangkung tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari. Ia dapat dimakan mentah atau dimasak seperti bayam. Kangkung sering juga digoreng sebagai cah. Plecing kangkung merupakan menu yang terkenal dari daerah Lombok. Kangkung mengandung vitamin A, B1, C, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, sitosterol.

Kangkung ada 2 jenis. Kangkung darat dan air. Kangkung darat, bentuknya lebih kecil panjang dan dijual berikut akar serabutnya. Sedangkan kangkung air ditanam di sawah dengan batang besar dan daun lebar tebal. Keduanya sama renyah dan enak. Hanya saja kangkung darat lebih tipis dan lembut rasanya.


Budidaya
Ada dua jenis penanaman diusahakan: kering dan basah. Dalam keduanya, sejumlah besar bahan organik (kompos) dan air diperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Dalam penanaman kering, kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu sangga. Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Ia sering ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu ia ditanam.

Jika penanaman basah digunakan, potongan sepanjang 12-inci ditanam dalam lumpur dan dibiarkan basah. Semasa kangkung tumbuh, kawasan basah ditenggelami pada tahap 6 inci dan aliran air perlahan digunakan. Aliran air ini kemudian dihentikan apabila tanah harus digemburkan. Panen dapat dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila pucuk tanaman dipetik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7-10 hari.

Semasa berbunga, pucuk kangkung tumbuh dengan lambat, tetapi pembajakan tanah dan panen cenderung menggalakkan lebih banyak daun yang dihasilkan.

Cara Memilih kangkung
Pilih yang muda dan segar. Bentuk daun utuh, batangnya terasa renyah. Sebaiknya diolah langsung karena kangkung mudah layu.

Cara menyimpan
Tahan simpan 1 hari dengan cara mendam akar kangkung di ember, taruh di tempat teduh. Atau, petiki daun berikut batangnya yang muda, taruh dalam wadah kedap udara, simpan di kulkas untuk masa simpan satu hari. Jangan cuci kangkung jika akan disimpan.

Saat ini belum ada rating dan review untuk resep ini.

Buat Review dan Rating Artikel Kangkung

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, kolom yang harus diisi ditandai *