Kemangi

Kemangi

Kemangi adalah terna kecil yang daunnya biasa dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan ketimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia dikenal sebagai manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat.

Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies selasih, Ocimum basilicum dan O. americanum. Ia dikenal juga sebagai O. basilicum var. anisatum Benth. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral yang tinggi pada daun dan bunganya.

Masyarakat Minangkabau menggunakan tumbuhan sejenis kemangi yang dinamakan dengan ruku-ruku yang di dalam Bahasa Thailand disebut sebagai bai kra pao. Ruku-ruku biasanya digunakan untuk memasak gulai ikan dan asam padeh (asam pedas).

Kemangi adalah tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan cabang yang banyak. Tanaman ini berbentuk perdu yang tingginya dapat mencapai 100 cm. Bunganya tersusun di tandan yang tegak. Daunnya panjang, tegak, berbentuk taji atau bulat telur, berwarna hijau dan berbau harum. Ujung daun bisa tumpul atau bisa juga tajam, panjangnya mencapai 5 cm. Permukaan bergerigi atau juga rata. Wanginya seperti cengkeh dan rasanya pahit

Spesies ini banyak terdapat di Asia dan Amerika. Di Pulau Jawa, kemangi/surawung ditanam di kebun-kebun, di pagar-pagar, di pinggir-pinggir jalan, di lapangan, dan di huma-huma. Umumnya ditanam sebagai tanaman yang dibudidayakan. Walapun demikian, hasil tumbuhan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Asalnya belum diketahui secara pasti. Tumbuhan ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 500 mdpl. Perkembangbiakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan biji.

Memilih daun kemangi segar
1. Daun kemangi tidak bergelombang
Daun kemangi yang baik pasti akan terlihat segar, bentuk daunnya sangat lebar. Jika dilihat dari bentuk pinggirannya sangat teratur. Daun kemangi yang segar tidak bergelombang.
2. Dipegang tangan terasa lembut
Untuk mengetahui daun kemangi yang baik ialah jika dipegang oleh tangan akan terasa lembut, tidak kasar, daun pun tidak akan terasa kering.
3. Tidak boleh lebih dari dua hari
Daun kemangi yang jelek memiliki perubahan warna jadi hitam dan lebih layu. Sementara daun kemangi segar, warnanya hijau cerah. Karenanya, daun kemangi yang akan disantap tidak boleh lebih dari dua hari.
4. Tidak sobek
Daun kemangi yang baik tidak sobek, namun terkadang hal ini sering disepelekan orang. Jika daun kemangi yang hendak dibeli sobek, maka jangan membelinya. Karena bekas sobekan itu berasal dari ulat yang menyimpan sejumlah bakteri.

Cara Penyimpanan
1. Langsung masukkan daun kemangi ke dalam kantong atau wadah plastik dan tutup hingga rapat. Anda tak perlu mencuci kemangi sebelum disimpan, karena air akan membuat kemangi makin mudah layu dan busuk.
2. Masukkan kemangi yang sudah dimasukkan dalam wadah ke dalam kulkas dengan suhu sekitar 10 derajat celsius, kemangi bisa tahan hingga 14 hari. Kemangi bisa layu dalam tiga hari bila disimpan dalam suhu di bawah 10 derajat celsius.
3. Jika Anda ingin memasak kemangi atau menyajikannya dalam bentuk lalapan, keluarkan dari kulkas dan jangan lupa mencucinya terlebih dahulu.

Saat ini belum ada rating dan review untuk resep ini.

Buat Review dan Rating Artikel Kemangi

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, kolom yang harus diisi ditandai *